Header Ads

Kuwung Adventure, Komunitas Pecinta Alam di Desa Wonoharjo.

Foto bersama sebelum mendaki gunung Prau. Foto:solih 
Luwung, wonoharjonews - “Jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu,”

Seorang pencinta alam pasti tak asing dengan kata-kata di atas. Bukan cuma tak asing, tiga hal itu memang sudah menjadi kode etik yang harus selalu dijunjung oleh seorang pecinta alam.

Dulu, mendaki gunung adalah kegiatan yang hanya bisa dilakukan oleh para pencinta alam. Sekarang, banyak sekali orang yang tertarik dengan pemandangan gunung. Perbukitan biru dan sunrise biasanya menjadi alasan banyak orang mendaki gunung. Mereka jatuh cinta dengan keindahan gunung yang katanya ‘luar biasa’.

Hal itu yang mendorong beberapa pemuda di Desa Wonoharjo dengan berbagai latar belakang alasan membentuk sebuah komunitas kecil pecinta alam.

Komunitas pecinta alam dan petualang KUWUNG ADVENTURE terbentuk sejak 2015 dan sudah memiliki beberapa anggota, bahkan anggota perempuan.

Salah satu senior Kuwung Adventure, Muryanto (38) menjelaskan, nama kuwung diambil dari istilah Jawa yang berarti pelangi. Pelangi yang mempunyai beberapa warna berbeda namun terlihat indah saat dipandang.

'Kuwung adventure adalah wadah para pecinta petualang alam khususnya daerah Luwung dan umumnya Desa Wonoharjo, kegiatannya sendiri berupa petualang, baik mendaki gunung ataupun explore wisata alam", terang Yanto sapaan akrabnya.

Meski tergolong komunitas yang masih baru, namun sudah pernah menaklukan beberapa gunung di pulau Jawa mulai dari gunung Prau, gunung Sindoro, gunung Sumbing di Wonosobo, gunung Andong Magelang, gunung Merbabu, gunung Lawu, gunung Ciremai di Jawa barat, gunung Slamet dan Gunung tertinggi di pulau Jawa yakni gunung Semeru Jawa Timur. (Hull/adm)